Selasa, 02 Juni 2009

dari mana angka nol ??!

  • Sejarah bilangan nol di Romawi
Tahun 130, Ptolemeus menggunakan sebuah simbol untuk nol berupa lingkaran kecil bergaris panjang dalam sistem bilangan seksagesimal. Karena penggunaanya yang berdiri sendiri, angka nol Hellenistic mungkin merupakan penggunaan angka nol yang tercatat pada masa dunia lama.
Bilangan nol yang lainnya juga pernah ditemukan pada lembaran yang berisi catatan angka-angka romawi kuno di tahun 525 (digunakan pertama kali oleh Dionysius Exiguus), tapi dalam bentuk kata nulla yang berarti “bukan apa-apa”, bukan sebagai simbol. Ketika sebuah pembagian menghasilkan nol sebagai sisanya, maka digunakan istilah “nihil” yang juga berarti “bukan apa-apa”.
Kata nulla ini masih terus dipergunakan oleh bangsa Romawi hingga suatu ketika pada sekitar tahun 725, Bede atau salah seorang temannya memperkenalkan simbol “N”, yang berarti nullae, sebagai simbol dari bilangan nol. Dan sampai sekarang bilangan Romawi Modern masih menggunakan simbol N atau kata none sebagai bentuk penulisan dari angka nol.

  • Sejarah bilangan nol di Babilonia
Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia, yang pada saat itu diartikan sebagai “ketiadaan” dari sesuatu. Meskipun mereka mengerti konsep “ketiadaan”, tapi mereka belum dapat melambangkan bilangan nol sebagai suatu simbol.
Mereka menulis “ketiadaan” tersebut dengan menggunakan konsep jarak (ruang) pada penulisan bilangan-bilangan. Akan tetapi penulisan semacam ini sangatlah ambigu, sampai saat belum ada ilmuwan yang dapat menempatkan bilangan nol semahir bangsa Babilonia pada zamannya.

  • Sejarah bilangan nol di China
Di China, counting rods merupakan alat hitung yang telah digunakannya sejak abad ke-4 sebelum masehi. Pada alat hitung tersebut telah diketahui bilangan positif, negatif, dan juga nol hanya saja khusus untuk bilangan nol para matematikawan China belum menemukan simbolnya.
Warna merah untuk bilangan positif dan warna hitam untuk bilangan negatif
Pada masa kejayaan Dinasti Song, seorang matematikawan China bernama Qin Jiushao (biasa disebut Ch’in Chiu-Shao) di tahun 1247 berhasil memperkenalkan suatu simbol untuk angka nol di China. Ia juga memperkenalkan buku The Nine Chapters on the Mathematical Art pada abad pertama Masehi yang di dalamnya tertulis beberapa sifat tentang bilangan nol, seperti:
- Bilangan nol dapat dibuat dengan mengurangi 2 bilangan yang sama ukuran dan tandanya.
- Bilangan nol dapat dibuat dengan menjumlahkan 2 bilangan yang sama ukuran dan berbeda tandanya.
- Pengurangan bilangan nol dengan bilangan positif menghasilkan bilangan negatif.
Pengurangan bilangan nol dengan bilangan negatif menghasilkan bilangan positif.

  • Sejarah bilangan nol di India

Asal mula matematika di India masih samar. Sebuah teks yang ditulis pada tahun 476 M menunjukkan pengaruh matematika Yunani, Mesir dan Babilonia yang dibawa Alexander saat penaklukannya. Suatu ketika pakar Matematika India mengubah sistem hitung mereka dari sistem Yunani ke Babilonia tetapi berbasis sepuluh. Namun dari referensi pertama bilangan Hindu yang berasal dari seorang Uskup Suriah pada tahun 662 menyebutkan bahwa mereka menggunakan 9 tanda dan bukannya sepuluh.
Hingga pada abad ke-7, Brahmagupta seorang matematikawan India berhasil memperkenalkan bilangan nol (śūnya) dan juga beberapa sifat-sifatnya.
Sifat-sifatnya yaitu :
- Suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap
- Suatu bilangan negatif bila dijumlahkan dengan nol hasilnya adalah negatif
- Suatu bilangan positif bila dijumlahkan dengan nol hasilnya adalah positif
- Nol dikurangi nol hasilnya adalah nol
- Perkalian antara bilangan negatif dan nol hasilnya adalah nol
- Perkalian antara bilangan positif dan nol hasilnya adalah nol
- Perkalian antara dua buah bilangan nol hasilnya adalah nol
Pembagian bilangan nol dengan bilangan nol hasilnya adalah nol

  • Sejarah bilangan nol di Arab
Sekitar tahun 800 Masehi notasi angka “ 0 ” diperkenalkan oleh Al-Khawarizmi yang dikenal juga sebagai Alghorismus dalam bahasa latin. Al-Khawrizmi mempelajari ilmu matematika dari matematikawan India. Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Ia memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai sistem bilangan desimal.
Notasi “ 0 ” tercantum pada salah satu karya kunonya kitab Al- Jama wa At-Tafriq bi Hisab al-Hind